Apakah Anda termasuk orang yang hobi ngopi? Jika ya, maka jenis ngopi seperti apa yang menjadi kebiasaan Anda saat meminum kopi?

Kali ini Finansialku akan membahas berbagai hal tentang kebiasaan ngopi para milenial muda dalam artikel berikut ini.

Penasaran? Simak ulasannya berikut ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Tren Milenial Muda: Ngopi Sambil Cari Inspirasi

Belakangan ini, tren kopi tengah mewabah di Indonesia. Kalau dulu kopi identik dengan orang tua, sekarang tidak lagi. Penikmat kopi kini didominasi oleh kaum milenial yang addict kafein.

Demi memenuhi kebutuhan tersebut, tak sulit rasanya menemukan kedai kopi di sekitar kita.

Di beberapa daerah misalnya, kedai kopi layaknya cendawan yang tumbuh subur di musim penghujan.

Pergeseran tren minuman di tanah air terjadi sangat cepat. Dulu minuman kekinian dengan berbagai topping ramai diserbu pembeli.

Sekarang tren tersebut berubah, masyarakat lebih memilih kopi. Tak tanggung-tanggung, kopi yang digandrungi pun kian berinovasi. Bukan lagi americano atau kopi tubruk, namun kopi susu atau varian lainnya.

Beberapa kedai kopi ternama bahkan membuat sendiri signature coffee-nya masing-masing.

Sebut saja Kulo yang mempelopori kopi susu dan baileys. Berbagai ide kreatif dihubungkan dengan minuman satu ini.

Rasa pahit dari kopi disulap penuh rasa tanpa meninggalkan kekuatan kafeinnya. Kaum milenial yang tak suka pahit akhirnya mulai jatuh hati.

Produksi Kopi dan Prospeknya 04 Kopi 4 - Finansialku

[Baca Juga: Tujuan Keuangan Freelancer Tahun Baru 2019, Apa Tujuan Anda?]

 

Sebelum membahasnya lebih jauh, yuk atur arus kas Anda dengan rapi, teratur dan tidak ribet dengan menggunakan Aplikasi Finansialku.

Aplikasi ini dapat memudahkan Anda dalam pencatatan pendapatan, alokasi pengeluaran, anggaran bulanan, persiapan dana seperti liburan, membeli barang atau pernikahan, dan berbagai fitur lainnya yang membuat pencatatan finansial Anda semakin baik.

Anda bisa men-download aplikasi Finansialku melalui Google Play Store atau lakukan registrasi terlebih dahulu melalui PC.

Dapatkan potongan harga berlangganan hingga Rp50.000 dengan kode promo: POTONG50RIBU untuk menjadi member Premium agar Anda bisa berkonsultasi tanpa batas dengan Konsultan Keuangan Bersertifikat dari Finansialku.

Jika uang Anda ingin dialokasikan untuk membangun keuntungan melalui investasi dengan cara yang tepat, bangun dasar pengetahuan Anda dengan mendengarkan tayangan cara berinvestasi yang benar dalam channel Youtube Finansialku.

Tunggu apalagi? Yuk lakukan semuanya mulai dari sekarang!

 

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Ngopi dan Plus Minus di Dalamnya

Munculnya kopi berbagai rasa ini tentu mengundang rasa ingin tahu tersendiri.

Jika dulu orang tua kita biasa mengkonsumsi kopi sachet-an atau kopi tubruk, sekarang berbeda.

Sebagian besar orang menikmati kopi racikan para barista dengan teknik penyeduhan tertentu.

Harga secangkir kopi pun dibanderol lebih tinggi, mulai dari Rp15.000 untuk kopi biasa sampai Rp60.000. Nama besar kedai kopi turut mempengaruhi harga secangkir kopi.

Dari sekedar ikut-ikutan, kini banyak milenial yang candu kafein. Mereka merasa sulit berkonsentrasi sebelum mengkonsumsi kopi. Di satu sisi, ini tentu menguntungkan bagi pemilik usaha kedai kopi.

Tips-Memulai-Bisnis-Kedai-Kopi-1-Finansialku

[Baca Juga: Mau Untung? Ketahui Dulu Hitung-hitungan Modal Awal Bisnis Kopi yang Benar]

 

Sayangnya, terasa memberatkan bagi kaum milenial sendiri. Bayangkan saja berapa dana yang harus digelontorkan setiap bulannya untuk memenuhi asupan kafein semata.

Kita tidak bisa memungkiri manfaat kopi bagi kesehatan, tapi efek sampingnya pun juga tinggi. Bagi penderita asam lambung, mengkonsumsi kopi dapat memicu maag.

Konsumsi kopi berlebihan juga dapat mengganggu waktu istirahat harian. Dari sisi finansial, tentu saja kebiasaan ini sangat menguras kantong.

Daripada membiasakan diri dengan secangkir kopi, kenapa tidak diinvestasikan saja uangnya?

Nah, biar Anda lebih melek finansial, berikut alasan Anda untuk berhenti, yaitu:

 

#1 Investasi Masa Depan

Coba Anda kalkulasikan biaya ngopi selama sebulan kalikan berapa tahun kebiasaan tersebut Anda jalani!

Jika sulit, cukup hitung jumlah pengeluaran per bulan khusus buat ngopi di coffee shop langganan.

Anggap saja sehari Anda mengkonsumsi 1 cangkir kopi dengan harga Rp20.000. Dalam sebulan ada 30 hari, Rp20.000 x 30 berarti Rp600.000.

Dengan uang sebesar ini, Anda bisa mengalokasikannya ke tabungan atau investasi lain.

Buat milenial yang masih awam perihal investasi, memulai investasi saham atau reksadana jauh lebih aman.

Selain minim risiko, imbal hasilnya bisa berkali-kali lipat. Misalnya saja Anda tabung selama kurun waktu 5 tahun dengan jumlah yang sama.

Setelah 5 tahun, dana likuid di tabungan Anda sudah mencapai Rp36 juta. Kalau Anda habiskan untuk secangkir kopi tentu tidak kelihatan hasilnya, tapi akan berbeda dengan investasi atau tabungan.

Tips-Memulai-Bisnis-Kedai-Kopi-5-Barista-Finansialku

[Baca Juga: Millennials, Kurangi Jajan Kopi Jika Kamu Ingin Sukses Keuangan!]

 

#2 Efek Samping Kopi

Sebagian orang menjadikan kopi sebagai dopping atau penambah semangat.

Efek ini lumrah dialami oleh para pecandu kopi, karena reaksi kafein serupa narkotika. Pecandu kopi akan merasakan ketergantungan atau ketagihan.

Jika tidak mengkonsumsi kopi dalam satu hari saja, mereka selalu mengeluhkan tak nyaman pada tubuh.

Anda akan merasakan nyeri di bagian kepala dan mudah lelah. Untuk menghentikan kecanduan kopi, Anda bisa mencoba detoks kopi selama 10 hari.

 

#3 Berhemat

Banyak pecandu kopi yang akhirnya berhenti sebab masalah finansial. Meskipun tidak semua orang mengalami hal sama, beberapa pecandu kopi punya brand tertentu yang wajib dikonsumsi.

Seringkali brand kopi tersebut mematok harga di atas Rp50.000 untuk secangkir kopi. Inilah yang membuat mereka sulit menghemat biaya bulanan.

Dengan menghentikan kecanduan tersebut, perlahan-lahan mereka bisa menyiapkan dana darurat untuk keadaan tertentu.

Sebelumnya, bisa jadi mereka tidak memikirkan betapa pentingnya dana darurat.

Bisnis-Waralaba-Kedai-Kopi-2-Finansialku

[Baca Juga: Apa Benar Kopi Dari Indonesia adalah Kopi Termahal di Dunia?]

 

#4 Risiko Tinggi

Usia milenial memang masih minim risiko gangguan kesehatan. Tapi Anda pasti paham betul kalau kebiasaan di masa muda berpengaruh besar pada kesehatan ke depan.

Para pecandu kopi selalu mengeluhkan beberapa penyakit degeneratif dan kronis di usia senja.

Salah satunya penyakit diabetes yang diakibatkan oleh campuran gula. Selain itu, kafein pada kopi diketahui mengganggu stabilitas insulin yang berujung pada sulitnya mengontrol kadar gula darah.

 

#5 Cerdas di Usia Muda

Istilah sandwich generation rasanya tidak asing lagi di telinga Anda. Kebanyakan milenial lahir sebagai generasi yang wajib memenuhi kebutuhan orang tua.

Tidak salah memang, tapi tentu butuh perhitungan jelas. Anda harus mempertimbangkan gaji dengan kebutuhan bulanan dan menafkahi orang tua.

Agar tak merasa terlalu berat, mulailah cerdas memilih investasi dan rencana finansial sedini mungkin. Atur keuangan Anda untuk saving daripada dihamburkan pada secangkir kopi.

Tips-Memulai-Bisnis-Kedai-Kopi-2-Finansialku

[Baca Juga: Temukan Cara Hebat untuk Menjadi Entrepreneur Kreatif dalam Mencapai Kesuksesan]

 

Jadi Milenial Inspiratif dengan Investasi

Tidak ada salahnya mengikuti tren yang tengah berkembang saat ini. Tapi Anda harus mempertimbangkan juga berbagai hal dari sisi ekonomisnya.

Tak semua tren bisa diikuti dan menguntungkan, ada kalanya tren tersebut merugikan. Jadi bijaklah memilih tren yang akan menjadi kebiasaan tersebut.

Bila perlu cari dua sisi dari tren tersebut, yakni positif dan negatif. Jika poin negatifnya lebih banyak, mulailah tinggalkan tren tersebut.

Melek finansial sedini mungkin akan membantu Anda mempersiapkan masa tua lebih nyaman.

Anda tentu tidak selamanya bergantung pada orang tua. Apalagi nantinya harus membangun keluarga sendiri bukan?

 

Jadi, mau mencoba jenis cara ngopi yang mana? Mikir investasi atau tetap nongkrong sembari cari inspirasi?

Tulis jawaban Anda di kolom komentar dan share artikel bermanfaat ini pada sesama pecinta kopi, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Ariesta. 3 April2017. Alasan Mengapa Kamu Harus Menghentikan Kebiasaan Ngopi Sekarang Juga. Cekaja.com – http://bit.ly/2ksR6zr
  • Ellen May. 11 Agustus 2019. Dear Milenial, Pilih Ngopi atau Investasi?. Finance.detik.com – http://bit.ly/2mkNWy6
  • M Irwan Ariefyanto. 21 Oktober 2012. Ngopi antara Hobi dan Kebutuhan. Republika.co.id – http://bit.ly/2ms02Wn

 

Sumber Gambar:

  • Ngopi – http://bit.ly/2kXC30G