Antara P2P atau Reksa Dana, Saya Lebih Memilih Ini Jika Punya Uang Rp3 Juta!

Investasi seperti apakah yang harus dipilih saat punya uang 3 juta? P2P atau reksa dana?

Tentunya banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih antara keduanya, misalnya dari tingkat risiko dan imbal hasilnya.

Penasaran apa pilihan saya? simak pembahasannya berikut ini!

Rubrik Finansialku

Banyaknya Alternatif Instrumen Investasi

Dewasa ini, jenis investasi sangatlah beragam dan bisa disesuaikan dengan karakteristik Anda. Ragam investasi biasanya dinilai berdasarkan potensi profit dan risikonya, seperti yang tergambarkan berikut ini:

Namun, banyaknya produk investasi tentu membuat masyarakat bingung.

Apabila Anda ingin lebih mengenal investasi, langsung download kumpulan ebook investasi GRATIS dari Finansialku! Salah satunya ebook berikut ini:

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Emas untuk Pemula

Ebook ini dapat membekali diri Anda dengan informasi-informasi terbaru dan menarik sebelum memasuki dunia investasi.

Nah, kita bahas kembali topik instrumen investasi di Indonesia. Tentunya banyak yang bisa Anda pilih dari berbagai alternatif tersebut. Namun salah satu yang sering dibandingkan adalah P2P lending dan reksa dana.

Apakah Anda juga sedang dilema antara keduanya? Jika iya, simak perbedaan keduanya berikut ini agar dapat mengambil keputusan terbaik:

Peer to Peer (P2P) Lending

Instrumen yang satu ini mungkin masih terdengar asing di telinga Anda.

Peer to peer (P2P) lending memang tergolong baru dan belum dikenal banyak investor. Namun, dewasa ini banyak start-up yang mengembangkan platform P2P ini.

Adapun beberapa definisi dari peer to peer (P2P) lending adalah sebagai berikut:

• Koinworks.com beranggapan bahwa P2P lending merupakan praktik atau metode memberikan pinjaman uang kepada individu atau bisnis dan juga sebaliknya, mengajukan pinjaman kepada pemberi pinjaman, yang menghubungkan antara pemberi pinjaman dengan peminjam atau investor secara online.
• Centrausaha.com juga memiliki anggapan serupa, di mana definisi P2P lending versi mereka adalah perusahaan yang menjadi wadah bertemunya investor atau pemberi pinjaman dengan calon peminjam (borrower).
• Cermati.com mengungkapkan definisi P2P lending sebagai suatu sistem (platform) yang mempertemukan pemberi pinjaman (kreditur) dengan peminjam (debitur) dan kegiatan pinjam-meminjam di P2P dilakukan secara online.

Dengan demikian, merangkum seluruh definisi yang ada, bisa dibilang P2P lending merupakan konsep finansial yang menggunakan bantuan teknologi informasi untuk menghadirkan layanan pinjam meminjam uang dengan mudah, di mana penyedia hanya menyediakan sarana yang memungkinkan pendana dan peminjam untuk melakukan proses pinjam meminjam secara online.

Sistem ini disebut peer to peer karena dilakukan oleh sesama pengguna awam, dan bukanlah oleh lembaga resmi seperti bank atau koperasi.

P2P lending merupakan wadah yang tepat untuk bertransaksi, baik jika Anda ingin meminjam sejumlah dana untuk mengembangkan bisnis, atau jika Anda ingin berinvestasi dengan meminjamkan sejumlah dana dan berperan sebagai investor.

[Baca Juga: Ini 5 Alasan Kenapa Bisnis Anda Membutuhkan Pinjaman Modal Usaha]

Sebagai pendana atau investor, Anda akan diberikan akses untuk menelusuri data pengajuan pinjaman yang tersedia termasuk informasi terkait pengajuan pinjaman seperti riwayat keuangan peminjam, tujuan peminjaman, pendapatan peminjam, dan sebagainya.

Jika Anda menemui pengajuan pinjaman yang sesuai dan setuju untuk menginvestasikan dana, maka investasi langsung terjadi saat Anda melakukan deposit sesuai tujuan investasi Anda.

Uang yang diinvestasikan akan kembali kepada Anda setiap bulan berupa angsuran yang komponennya adalah pokok utang dan disertai bunga yang telah disepakati sebelumnya.

Jadi jelas bahwa P2P lending merupakan sistem yang tepat jika Anda memiliki dana berlebih dan masih bingung ke mana Anda ingin menginvestasikannya.

Sebelum memutuskan untuk menjadikan P2P lending pilihan investasi Anda, sebaiknya Anda mengetahui beberapa kelebihan dan kekurangannya berikut ini:

Kelebihan P2P Lending

+ Imbal hasilnya cukup menarik, Anda bisa memperoleh hingga 20% keuntungan mulai dari modal 3 juta rupiah.

+ Beberapa perusahaan P2P lending tidak memberlakukan jumlah pinjaman minimum, sehingga sesuai bagi Anda yang hanya memiliki modal kecil, bahkan mulai dari 3 juta rupiah saja.

+ Keuntungan bisa mulai dirasakan mulai dari seminggu pertama sejak dana diinvestasikan.

+ Turut berpartisipasi dalam membantu usaha kerakyatan yang digeluti pengusaha UMKM di pedesaan.

+ Proses investasi cepat dan dapat dilakukan secara online.

[Baca Juga: Penghasilan Tambahan Bulanan dari Hasil Investasi di Peer To Peer Lending (Studi Kasus)]

Kekurangan P2P Lending

– Masih belum lengkapnya regulasi P2P lending di Indonesia oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga belum ada perlindungan konsumen.

– Umumnya investor yang akan menanggung kerugian apabila kreditur gagal bayar atau menunggak.

– Adanya risiko kebangkrutan platform pengelola P2P lending.

– Investasi tidak dapat ditarik atau dicairkan di tengah jalan, berbeda dengan bank atau investasi logam mulai yang likuid.

Reksa Dana

Berbeda dengan P2P lending, reksa dana mungkin sudah cukup familiar di tengah dunia investasi.

Namun ternyata reksa dana yang memiliki nilai investasi tinggi justru hanya dimiliki oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia, jumlahnya bahkan tidak sampai 10%.

Salah satu hal yang melatarbelakangi kecilnya jumlah investor reksa dana di Indonesia adalah alasan ketidaktahuan.

Oleh karena itu, mari membahas mengenai reksa dana juga agar lebih jelas perbandingan dengan P2P lending-nya!

Nah, pertama-tama Finansialku menawarkan Anda untuk download ebook reksa dana secara gratis.

Ebook ini tentunya bisa menjadi panduan dasar bagi Anda yang ingin memulai investasi reksa dana.

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

So, apa sih sebenarnya reksa dana itu?

Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi tanpa perlu pusing akan instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksa dana.

Investasi ini bagus bagi pemula yang belum memahami dunia saham, obligasi, dan instrumen investasi lainnya karena dalam skema investasi reksa dana akan ada Manajer Investasi (MI) yang membantu mengelola uang Anda.

[Baca Juga: Apakah Tabungan Pendidikan Anak Adalah Solusi Untuk Biayai Pendidikan Anak?]

Jadi, secara singkat fitur reksa dana antara lain adalah sebagai berikut:

• Reksa dana merupakan jenis investasi yang tidak membutuhkan banyak modal, karena uang tersebut akan digabungkan dengan orang lain barulah dikelola bersama demi memperoleh keuntungan.
• Adanya diversifikasi dalam investasi reksa dana, di mana penempatan dana atau aset investasike dalam beberapa instrumen yang berbeda dengan pertimbangan potensi keuntungan (return), risiko, serta likuiditasnya.
• Merupakan produk investasi.
• Cocok untuk investasi jangka pendek.

Sebagai faktor pembanding, berikut kelebihan dan kekurangan dari investasi di reksa dana:

Kelebihan Reksa Dana

+ Dana investasi dikelola oleh Manajer Investasi profesional, sehingga investor tidak perlu repot mengelola investasi sendiri.

+ Likuiditas tinggi, yaitu investasi dapat dicairkan/dijual kapan saja dengan menggunakan harga NAB yang berlaku saat penjualan.

+ Tidak membutuhkan banyak modal, karena uang tersebut akan digabungkan dengan orang lain, barulah dikelola bersama demi memperoleh keuntungan sehingga dapat dimulai hanya dengan modal 3 juta rupiah saja.

+ Mudah diakses, karena sudah sangat banyak yang menawarkan transaksi reksa dana secara online, sehingga Anda bisa melakukan pembelian atau penjualan unit lewat situs yang telah disediakan oleh beberapa perusahaan.

+ Imbal hasilnya cenderung besar.

+ Dana milik Anda akan disimpan di bank kustodian yang menjadi pihak ketiga, sehingga aman dan minim upaya pencegahan perusahaan bodong yang ingin melarikan dana nasabahnya.

+ Reksa dana pasar uang bisa dicairkan tanpa ada biaya pembelian dan penjualan kembali.

[Baca Juga: Mahasiswa, Jangan Alasan Umur Lagi. Yuk Kita Mulai Belajar Investasi Sekarang]

Kekurangan Reksa Dana

– Adanya risiko berkurangnya nilai investasi yang dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio reksa dana tersebut.

– Adanya risiko likuiditas, yakni terlambat dibayarnya perintah penjualan, biasanya dikarenakan adanya kesalahan administrasi penjualan. Risiko umum pasar modal seperti perubahan kondisi ekonomi dan politik.

– Adanya risiko bangkrutnya saham dan obligasi yang menjadi portofolio reksa dana.

Perbandingan P2P Lending dan Reksa Dana

Melihat penjabaran keduanya, tentunya Anda sudah mulai bisa menentukan mana yang sesuai dengan karakteristik Anda dalam berinvestasi bukan?

Namun, kini mari membahas perbedaan keduanya secara gamblang.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah pemberi pinjaman di sektor P2P lending tahun lalu meningkat 602,73% menjadi 100.940 orang. Hal ini diperkirakan merupakan akibat dari tawaran menarik imbal hasil investasi yang cukup tinggi dengan rata-rata dua digit.

[Baca Juga: Simulasi Kredit : Sebelum Cari Pinjaman Uang, Hitung Dulu Berapa Angsurannya]

Dikutip dari Koran Kontan, Selasa (6/2/18), Kepala Divisi Investasi BNI Asset Management, Susanto Chandra, mengatakan bahwa sebenarnya P2P lending dan reksa dana berbeda.

Dalam reksa dana, uang yang diinvestasikan memang disebar ke dalam beberapa instrumen investasi lain dengan tujuan memperoleh keuntungan seiring waktu.

Sedangkan pada P2P lending, uang Anda akan dijadikan pinjaman bagi para peminjam yang umumnya merupakan UMKM kecil menengah.

Senior Vice President Recapital Asset Management, Rio Ariansyah, mengatakan perbedaan lain bisa dilihat dari skema yang dipakai P2P lending dan reksa dana.

Misalnya, reksa dana pasar uang bisa dicairkan tanpa ada biaya pembelian dan penjualan kembali. Tentu berbeda dengan pencairan dana di P2P lending.

Selain itu, dalam P2P lending, pemberi pinjaman dalam jumlah besar atau Rp50 juta ke atas dikenakan pajak 15% per tahun terhadap bunga yang mereka dapatkan. Sedangkan imbal reksa dana tidak kena pajak.

Namun, akhir-akhir ini yang sering diperbincangkan adalah bagaimana perbedaan imbal hasil keduanya.

Di mana imbal hasil P2P lending mencapai angka 2 digit yang disebut-sebut menandingi imbal hasil reksa dana.

[Baca Juga: FinClass Reksa Dana : How To Make Profit And Double Your Income From Mutual Fund]

Di bawah ini adalah perbandingan imbal hasil dari perusahaan P2P Lending dan reksa dana:

*Sumber: Riset Kontan

*Sumber: Riset Kontan

Melihat sekilas memang imbal hasil P2P lending sedikit lebih tinggi dari reksa dana.

Namun, yang perlu digarisbawahi lagi adalah kedua instrumen ini memiliki tujuan dan fitur yang sangat berbeda, sehingga P2P berusaha menggarap pasar baru, bukan menggerogoti pasar investor reksa dana.

Jadi, mana yang menjadi pilihan Anda?

Berinvestasi dengan Modal Kecil dengan Dampak yang Besar

Kedua instrumen investasi yang telah dibahas di atas (P2P lending dan reksa dana) merupakan dua jenis investasi yang bisa dilakukan dengan modal kecil mulai dari 3 juta rupiah saja.

Namun, di sini yang dicari adalah dampak atau imbal hasil yang besar dengan harapan modal kecil bisa berkembang menjadi banyak.

Lantas, investasi uang lebih untung dilakukan lewat investasi reksa dana atau P2P lending? Melihat pembahasan di atas, keduanya memberikan imbal hasil yang cukup serupa dan tinggi.

Reksa dana memang memiliki risiko yang cukup besar (misalnya: risiko berkurangnya nilai investasi, risiko likuidasi, dan risiko bangkrutnya perusahaan komponen investasi reksa dana).

Tetapi, tidak menampik P2P lending juga memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi (misalnya: risiko kreditur gagal bayar atau menunggak, risiko kebangkrutan platform pengelola P2P lending, dan sulitnya pencairan).

Dengan imbal hasil yang hampir serupa, Anda perlu menimbang beberapa kelemahan kedua instrumen ini.

Mana yang sesuai dengan toleransi risiko Anda dalam berinvestasi? Keputusan sepenuhnya kembali kepada Anda.

Disclaimer: Penyebutan merek pada artikel ini hanya bertujuan sebagai sarana edukasi, bukan untuk tujuan-tujuan lainnya.

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai P2P atau reksa dana jika punya uang Rp3 juta lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

Sumber Referensi:

• Danielisa Putriadita. 6 Februari 2018. Imbal Hasil P2P Lending Menandingi Hasil Reksadana. Koran Kontan
• Admin. Punya Uang 3 Juta? Pilih Investasi Reksadana atau P2P Lending. Blog.amartha.com – https://goo.gl/JFE6WW
• Admin. 4 Hal Ini Membuat Investasi P2P Lending Lebih Baik Dari Investasi Reksa Dana. Blog.amartha.com – https://goo.gl/v39QGs
• Aulia. Mei 2018. Kelebihan dan Kekurangan Peer to Peer Lending untuk Investasi. Yukmapan.com – https://goo.gl/SvGTQ3
• Walter Pinem. 4 Oktober 2016. INVESTASI: Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Peer to peer Lending (P2P Lending). Koinworks.com – https://goo.gl/uqr4k1
• Koinworks. Education Center: Peer to Peer. Koinworks.com – https://goo.gl/Dtf9Cm
• Admin. 16 Desember 2016. 5 Resiko Investasi Fintech P2P Lending Indonesia. Duwitmu.com – https://goo.gl/hDn43F

Sumber Gambar:

• P2P atau Reksa Dana 1 – https://goo.gl/SnUAAP
• P2P atau Reksa Dana 2 – https://goo.gl/XMsWGb