Aspek-aspek dalam fungsi pengadaan tenaga kerja (procurement) adalah rekrutmen (recruitment) dan seleksi (selection).

Aspek ini memang sangat penting mengingat Anda menentukan karyawan seperti apa yang akan bekerja dalam perusahaan. Namun, masih banyak saja yang kebingungan membedakan keduanya.

Mau tahu apa bedanya? Simak pembahasannya berikut ini:

 

Proses Pengadaan Tenaga Kerja: Rekrutmen (Recruitment)

Sebagai seorang pebisnis, Anda tentunya sudah sering mendengar mengenai rekrutmen. Namun, apakah Anda sudah tahu bagaimana prosesnya saat mulai berbisnis?

Sebelum memulai bisnis, Anda harus mengetahui pentingnya mengelola keuangan bisnis dan pribadi.

Untuk penjelasan lebih lengkapnya, download ebook Finansialku di bawah ini dan rasakan manfaatnya.

 

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

#1 Definisi Rekrutmen Sebagai Salah Satu Pengadaan Tenaga Kerja

Sering kali perusahaan memiliki deskripsi suatu pekerjaan atau jabatan guna melakukan upaya rekrutmen untuk menggambarkan pemenuhan pengadaan tenaga kerja.

Definisi rekrutmen sendiri sudah banyak diungkapkan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut:

Sumber Definisi Rekrutmen

Filippo (1984)

Penankan calon pegawai/tenaga kerja adalah proses pencarian tenaga kerja yang dilakukan secara seksama, sehingga dapat merangsang mereka untuk mau melamar jabatan-jabatan tertentu yang ditawarkan oleh organisasi.
Werther dan Davis (1996)

 

Penarikan calon pegawai adalah proses untuk mendapatkan dan untuk merangsang pelamar-pelamar yang mempunyai kemampuan-kemampuan agar menjadi pegawai.
Musselman dan Hughes (1981) Penarikan calon pegawai adalah proses pembentukan sekumpulan pelamar yang memiliki kualitas tertentu.
Raymond A. Noe; John R. Hollenbeck; Barry Gerhart; Patrick M. Wright (2008) Recruitment is the process through which the organization seeks applicants for potential employment. (rekrutmen adalah proses pencarian pelamar yang potensial).
Gary Dessler (2008:202) Human resource recruitment is defined as any practice or activity carried on by the organiization with the primary purpose of identifying and attracting potential employees, it thus creates a buffer between planning and actual selection of new employees (perekrutan sumber daya manusia didefinisikan sebagai kegiatan atau aktlvitas apapun yang diadakan organisasi dengan tujuan utama mengidentifikasi dan menarik karyawan yang potensial).
David A. DeCenzo dan Stephen P Robbins (1999:156) Recruiting is the process of discovering potential candidates for actual or anticipated organizational vacancies. Or, from another perspectives, it is a linking activity-bringing together those with jobs to fill ond those seeking jobs (perekrutan adalah proses menemukan kandidat potensial untuk menglsi atau mengantisipasi posisi yang lowong di organisasi).

Pengadaan-Tenaga-Kerja-02-Finansialku
[Baca Juga:
20 Cara Seorang Pemimpin Meningkatkan Semangat Kerja Tanpa Mengandalkan Uang. Silakan Anda Buktikan Sendiri!]

 

Kesimpulannya, rekrutmen atau penarikan calon pegawai merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terencana guna memperoleh calon-calon pegawai yang memenuhi syarat yang dituntut dalam suatu jabatan yang dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan.

Artinya, melalui proses ini perusahaan atau organisasi dapat memperoleh pelamar yang sesuai dengan tuntutan jabatannya (job requirement).

Tuntutan jabatan ini akan terurai secara rinci dalam uraian jabatan (job description), spesifikasi jabatan (job specification), dan standar penampilan jabatan (job performance standard).

[Baca juga: Ini Jenis-jenis Tenaga Kerja di Indonesia dan Contohnya, Lengkap!]

 

#2 Tujuan Rekrutmen Sebagai Salah Satu Pengadaan Tenaga Kerja

Tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik untuk mengisi kebutuhan pengadaan tenaga kerja.

 

#3 Proses Rekrutmen Sebagai Salah Satu Pengadaan Tenaga Kerja

Sebuah proses rekrutmen dimulai dari pencarian pelamar di mana para recruiter akan mengidentifikasi lowongan pekerjaan melalui perencanaan SDM dan permintaan manajer.

Setelah lowongan teridentifikasi, maka recruiter akan mempelajari dan menemukan persyaratan yang cocok dengan melakukan review terhadap informasi analisis pekerjaan yang juga diinformasikan kepada manajer.

Proses ini diakhiri dengan diterimanya sekelompok surat lamaran. Jadi, hasilnya nanti akan berupa sekelompok pelamar yang dipilih melalui proses seleksi.

Umumnya, external recruitment akan dilakukan apabila tidak ada karyawan perusahaan yang memenuhi syarat sebuah jabatan, sehingga proses internal recruitment tidak dapat dilakukan.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Adapun penjabaran lengkap mengenai tahapan proses rekrutmen adalah sebagai berikut:

  1. Penetapan Jabatan yang Membutuhkan Tenaga Kerja.
  2. Mengambil Data Uraian Jabatan, Spesifikasi Jabatan, dan Standar Penampilan Jabatan.
  3. Mencari Data Sumber Tenaga Kerja Intern.
  4. Mencari Tenaga Kerja Ekstern.

Pengadaan-Tenaga-Kerja-03-Finansialku

[Baca Juga: 10 Tips Meningkatkan Produktivitas Kerja Setelah Pulang Kampung dan Libur Lebaran]

 

#4 Alternatif Rekrutmen

Tahukah Anda? Para karyawan yang diproses dalam rekrutmen serta dinyatakan lulus seleksi, kemudian diterima menjadi karyawan, nantinya akan sukar untuk dikeluarkan (diberhentikan) meskipun mereka hanya memperlihatkan kinerja marjinal saja.

Oleh karena itu, perusahaan biasanya akan mempertimbangkan berbagai alternatif sebelum memutuskan untuk melakukan rekrutmen.

Alternatif terhadap rekrutmen antara lain adalah sebagai berikut:

  • Overtime (Kerja Lembur)

Metode yang paling umum digunakan untuk  menghadapi fluktuasi jangka pendek dalam volume kerja yakni menggunakan tenaga kerja overtime atau kerja lembur.

Dengan metode ini, pemberi kerja akan memperoleh manfaat berupa penghindaran biaya rekrutmen, seleksi, dan training.

Sedangkan bagi pekerja itu sendiri manfaatnya adalah menerima bayaran yang lebih tinggi.

 

  • Subcontracting

Walaupun kenaikan permintaan jangka panjang bagi barang-barang atau jasa-jasa telah diantisipasi, suatu perusahaan bisa saja menentang penambahan karyawan.

Jika demikian halnya, biasanya perusahaan akan mengontrakkan pekerjaan itu kepada pihak lain (subcontracting).

Pendekatan ini memiliki kelebihan apabila subkontraktor lebih baik keahliannya sehingga dapat memberi manfaat besar bagi kedua belah pihak.

Pengadaan-Tenaga-Kerja-04-Finansialku

[Baca Juga: Para HRD Ketahui 5 Hal yang Harus Dibahas Pada Pelatihan Persiapan Pensiun Karyawan]

 

  • Temporary Employees

Biaya total dari karyawan tetap pada umumnya diperkirakan 30% sampai 40% di atas total cost. Ini tidak termasuk biaya rekrutmen.

Untuk menghindari biaya-biaya tersebut, banyak perusahaan menggunakan karyawan sementara yang disediakan oleh perusahaan lain. Perusahaan-perusahaan ini membantu client dengan menangani beban kerja yang berlebihan.

Mereka memberikan tugas pada pegawainya sendiri untuk kepentingan langganannya dan memenuhi kewajiban yang diberikan kepadanya oleh pemberi kerja.

 

  • Employee Leasing

Salah satu alternatif terhadap rekrutmen yang sedang populer saat ini adalah employee leasing.

Employee leasing merupakan kondisi di mana suatu perusahaan secara formal memberhentikan beberapa atau sebagian besar karyawannya kemudian suatu leasing company mempekerjakan mereka dengan upah yang sama dan menyewakan (lease) kembali kepada majikan semula yang kini menjadi client-nya.

Kelebihannya adalah perusahaan leasing menanggung seluruh tanggung jawab sebagai pemberi kerja (employer) termasuk administrasi SDM dan client bebas dari administrasi sumber daya manusia, termasuk memelihara program kesejahteraan pegawai.

 

Pengadaan Tenaga Kerja: Seleksi (Selection)

Setelah melakukan rekrutmen, tahapan selanjutnya yakni menetapkan calon pegawai mana yang memenuhi syarat untuk bisa diterima, dan pegawai mana yang ditolak lamarannya.

Tahapan ini disebut seleksi, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk dapat mengambil keputusan tentang siapa-siapa dari calon pegawai yang paling tepat (memenuhi syarat) untuk bisa diterima menjadi pegawai dan siapa-siapa yang seharusnya ditolak untuk menjadi pegawai.

Pengadaan-Tenaga-Kerja-05-Finansialku

[Baca Juga: 12 Cara Penyelesaian Konflik dan Resolusi Konflik di Tempat Kerja, No 5 adalah Cara yang Harus Anda Buktikan]

 

#1 Definisi Seleksi Sebagai Salah Satu Pengadaan Tenaga Kerja

Definisi seleksi sendiri sudah banyak diungkapkan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut:

Sumber Definisi Seleksi
T. Hani Handoko (1996:146) Seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak diterima oleh perusahaan tersebut.
Malayu S.P Hasibuan (2002:47) Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan yang bersangkutan.
William B. Wheter.Jr dan Keith Davids (1996:114) Seleksi merupakan serangkaian langkah tertentu untuk memilih calon-calon pegawai yang dipekerjakan. Proses ini dimulai dari saat pelamaran dan keahlian dengan keputusan penerimaan.


Kesimpulannya, seleksi pegawai adalah sebuah aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh karyawan yang paling tepat dalam kualitas maupun kuantitas dari calon-calon yang akan ditariknya.

 

Iklan Perencanaaan Hari Tua - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

#2 Tujuan Seleksi Sebagai Salah Satu Pengadaan Tenaga Kerja

Proses seleksi memiliki tujuan utama yakni memenuhi kuota pengadaan tenaga kerja dan memilih karyawan yang paling tepat dalam kualitas maupun kuantitas untuk mengemban jabatan dan tugasnya.

Namun, pada umumnya tujuan seleksi yang telah dijabarkan lebih lanjut adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mendapatkan para karyawan yang memenuhi syarat dan mempunyai kualitas sebagaimana yang dibutuhkan( jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal, dan berdedikasi tinggi).
  2. Untuk mengukur kemampuan calon karyawan atau pelamar, apakah dapat mengerjakan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan.
  3. Untuk menyiapkan dan membentuk kader-kader karyawan yang dapat menunjang kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.

 

#3 Proses Seleksi Sebagai Salah Satu Pengadaan Tenaga Kerja

Proses seleksi dimulai sesaat setelah calon pegawai melamar dan berakhir dengan keputusan untuk mempekerjakannya atau tidak.

Setiap informasi yang telah diperoleh tentang diri pelamar kemudian akan  dianalisis secara cermat, di mana analisisnya senantiasa mengacu kepada uraian jabatan, spesifikasi jabatan, dan standar jabatan yang telah disusun oleh organisasi untuk suatu jabatan yang ditawarkan.

Hasil analisis akan dibandingkan satu dengan yang lainnya untuk dapat menetapkan pelamar mana yang paling memenuhi syarat dan pelamar mana yang tidak memenuhi syarat.

Pengadaan-Tenaga-Kerja-06-Finansialku

[Baca Juga: Tahukah Anda Apa itu Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia? Yuk Cari Tahu Sekarang!]

 

Meski tidak ada prosedur standar dalam seleksi calon pegawai, namun secara umum terdapat langkah-langkah yang banyak dilakukan oleh organisasi/ perusahaan masing-masing.

 

#4 Kualifikasi Dasar Seleksi

Dalam seleksi pegawai, tentunya ada beberapa kualifikasi dasar yang menjadi dasar dari proses tersebut. Menurut Malayu S.P Hasibuan (2001), kualifikasi tersebut antara lain:

  1. Keahlian: digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: Teknikal Skill  (keahlian yang dimiliki oleh pegawai), Human Skill (keahlian yang dimiliki sub pimpinan), Konseptual Skill (keahlian yang dimiliki oleh pucuk pimpinan).
  2. Pengalaman: merupakan salah satu pertimbangan utama dalam proses seleksi.
  3. Kesehatan Fisik: kesehatan penting untuk dapat menduduki suatu jabatan karena memengaruhi absensi dan performansi.
  4. Pendidikan: merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.

Pengadaan-Tenaga-Kerja-07-Finansialku

[Baca Juga: 20 Cara Seorang Pemimpin Meningkatkan Semangat Kerja Tanpa Mengandalkan Uang. Silakan Anda Buktikan Sendiri!]

 

  1. Umur: akan memengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang-undang perburuhan.
  2. Kerja Sama: kemampuan kerja sama juga diperhatikan dalam proses seleksi. Kesediaan kerja sama, baik vertical maupun horizontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan.
  3. Kejujuran: merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang.
  4. Inisiatif dan Kreatif: merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan kreativitas dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.
  5. Kedisiplinan: untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan.

 

Rekrutmen VS Seleksi?

Seringkali istilah rekrutmen dan seleksi saling dipertukarkan. Padahal, terdapat perbedaan antara rekrutmen dan seleksi.

Rekrutmen merupakan terminologi yang lebih luas, yaitu upaya untuk mendapatkan sumber daya manusia dalam suatu organisasi.

Sedangkan seleksi lebih merujuk pada cara atau metode keputusan yang dipilih atau dibuat dalam kerangka rekrutmen

Dalam bagian kepegawaian, penarikan pegawai dan seleksi kerap dikombinasikan dan disebut dengan “fungsi penempatan pegawai (employment function)”.

Rekrutmen dan seleksi merupakan dua hal berbeda, meski saling berhubungan. Umumnya proses seleksi akan dilakukan setelah proses rekrutmen selesai.

Untuk lebih jelasnya, perbedaan rekrutmen dan seleksi dapat dilihat pada bagan berikut:

Karakteristik Rekrutmen Seleksi
Definisi Umum Rekrutmen atau penarikan calon pegawai merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terencana guna memperoleh calon-calon pegawai yang memenuhi syarat yang dituntut dalam suatu jabatan yang dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan. Seleksi pegawai adalah sebuah aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh karyawan yang paling tepat dalam kualitas maupun kuantitas dari calon-calon yang akan ditariknya.
Tujuan

Menerima pelamar sebanyak banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.

  1. Untuk mendapatkan para karyawan yang memenuhi syarat dan mempunyai kualitas sebagaimana yang dibutuhkan(jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal, dan berdedikasi tinggi).
  2. Untuk mengukur kemampuan calon karyawan atau pelamar, apakah dapat mengerjakan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan.
  3. Untuk menyiapkan dan membentuk kader-kader karyawan yang dapat menunjang kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.
Awal Proses

Dimulai dari pencarian pelamar di mana para recruiter akan mengidentifikasi lowongan pekerjaan.

Dimulai sesaat setelah calon pegawai melamar.
Akhir Proses

Diakhiri dengan diterimanya sekelompok surat lamaran. Jadi, hasilnya nanti akan berupa sekelompok pelamar yang dipilih melalui proses seleksi.

Diakhiri dengan keputusan untuk mempekerjakannya atau tidak.


Rekrutmen dan Seleksi: Kedua Aspek dalam Pengadaan Tenaga Kerja

Sesungguhnya proses pengadaan tenaga kerja itu panjang dan rumit, namun proses ini sangat penting demi keberlangsungan perusahaan Anda.

Dengan demikian diperlukan pengetahuan untuk selalu dapat melakukannya dengan baik secara berkesinambungan.

Semoga informasi berikut bermanfaat bagi Anda dan organisasi/perusahaan Anda.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai rekrutmen vs seleksi dan perbedaannya lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Jimmy L. Gaol. 2014. A to Z Human Capital (Manajemen Sumber Daya Manusia)
  • Abu Fahmi, dkk. 2014. HRD Syariah Teori dan Implementasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Davis, Keith. 1990. Human Resources and Personal Management. New York: Mc Graw Hill.
  • Handoko, T.Hani. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: PT. Bumi Aksara.
  • Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.

 

Sumber Gambar:

  • Pengadaan Tenaga Kerja 1 – https://goo.gl/8oJtQ4
  • Pengadaan Tenaga Kerja 2 – https://goo.gl/3Wr79M
  • Pengadaan Tenaga Kerja 3 – https://goo.gl/q2NihK
  • Pengadaan Tenaga Kerja 4 – https://goo.gl/Wmb5nk
  • Pengadaan Tenaga Kerja 5 – https://goo.gl/fpZKoT
  • Pengadaan Tenaga Kerja 6 – https://goo.gl/f1y7Rw
  • Pengadaan Tenaga Kerja 7 – https://goo.gl/FwCsLv