Bagaimana cara menambah penghasilan untuk karyawan kantoran? Apakah seorang karyawan kantoran bisa menambah penghasilan dan memiliki lebih dari satu sumber pemasukan (multiple streams of income)?
Jawabannya SANGAT BISA! Artikel ini penjelasannya.
Rubrik Finansialku
Menambah Penghasilan agar Memiliki Beberapa Sumber Penghasilan (Multiple Streams of Income)
Coba pikirkan:
- Berapa kali Anda menerima gaji/penghasilan dalam satu bulan?
- Berapa sumber penghasilan Anda saat ini?
- Berapa jumlah pemasukan bulanan Anda saat ini?
Di sisi lain, coba pikirkan kembali!
Coba pikirkan:
- Berapa kali Anda harus mengeluarkan uang dalam satu bulan?
- Berapa sumber pengeluaran Anda saat ini?
- Berapa jumlah pengeluaran bulanan Anda saat ini?
Artikel ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk mencari solusi.
Jika Anda merasa “terancam” saat memikirkan pertanyaan di atas, maka Anda perlu tahu bagaimana cara menambah pemasukan dan tidak bergantung dari satu sumber pemasukan (multiple streams of income).
Ow ya, saya ingin berbagi sebuah Quote dari Warren Buffett (orang terkaya ketiga di dunia) dengan kekayaan US$84,6 miliar setara Rp1.142,1 triliun. Warren Buffett mengatakan:
“Jangan pernah bergantung pada hanya satu sumber pendapatan, berinvestasilah untuk menciptakan sumber kedua.”
Saya ingin membagikan sebuah slide (jika slide ini tidak dapat diakses, silakan klik 3 cara menambah pemasukan multiple streams of income from Finansialku.com.)
3 Jenis Penghasilan Secara Umum
Menurut Anda darimana saja sumber pemasukan seseorang? Seseorang dapat memiliki penghasilan dari:
- Penghasilan aktif: penghasilan yang didapat karena seseorang menukarkan waktu, tenaga, pikiran (dan terkadang perasaan) dengan uang. Contoh: gaji, bonus, tunjangan, fee, honor dan lain sebagainya.
- Penghasilan investasi: penghasilan yang didapat karena seseorang menukarkan uang (yang sudah dimiliki) dengan uang (yang lebih besar). Contoh paling gampang, seseorang deposito Rp100 juta, untuk mendapatkan tambahan bunga 5% (kurang lebih Rp5 juta).
- Penghasilan pasif: penghasilan yang didapat karena aset bekerja dan menghasilkan pemasukan. Contoh paling gampang, seseorang membeli franchise (waralaba) dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp5 juta setiap bulannya.
Biasanya karyawan hanya fokus pada penghasilan aktif (penghasilan nomor satu). Padahal masih ada penghasilan nomor 2 (penghasilan investasi) dan nomor 3 (penghasilan pasif) yang berpotensi besar.
[Baca Juga: 3 Cara Mengelola Gaji Karyawan Ngepas UMR TANPA Bokek di Akhir Bulan]
Apakah Anda sudah mulai menambah penghasilan dengan penghasilan investasi dan penghasilan pasif?
Jangan SALAH Konsep!
Dalam artikel ini saya ingin membagikan dua contoh orang karyawan yang sama-sama memiliki multiple streams of income:
Pak Andre, seorang desainer di sebuah perusahaan swasta dengan penghasilan Rp4.000.000 per bulan. Selepas pulang kerja dia bekerja sebagai seorang driver online, dengan penghasilan sebulan sekitar Rp2-3 juta. Diakhir pekan (weekend), Pak Andre terkadang menerima pekerjaan sebagai wedding organizer dengan penghasilan Rp500 ribu – Rp1 juta per event.
[Baca Juga: Hemat Pangkal Kaya, Boros Pangkal Miskin = 100% MITOS]
Pak Budi, seorang desainer di sebuah perusahaan swasta dengan penghasilan Rp3.500.000. Sering mengambil pekerjaan tambahan (lembur) dengan tambahan penghasilan Rp500 ribu-Rp1 juta per bulan. Terkadang ambil pekerjaan freelance di website luar negeri membuat desain logo, brosur, slide presentasi dan lainnya dengan income US$100 – US$200 per bulan.
Sebagian tabungannya dibelikan surat utang pemerintah Indonesia (ORI) dengan penghasilan masih di bawah Rp500 ribu per bulan. Sebagian lagi dibelikan investasi peer to peer lending dengan penghasilan masih di bawah Rp500 ribu per bulan.
Selain itu, ada juga tabungan saham, yang nilainya terus bertumbuh. Dua dari empat saham yang dibeli, sudah memberikan keuntungan (floating gain) mencapai 20% dalam satu tahun.
Kurang lebih profit tahunan dari dividen nabung saham masih di bawah Rp200.000 dan keuntungan floating gain sudah mencapai Rp6-12 juta.
Jika Anda lihat sekilas Pak Andre dan Pak Budi sama-sama mendapatkan lebih dari satu penghasilan. Tetapi apa perbedaannya?
Lihat penjelasan di bawah ini:
Andre 1 sumber pemasukan (penghasilan aktif) vs Budi 2 sumber pemasukan (penghasilan aktif dan investasi)
Keterangan:
- Warna merah maroon: penghasilan aktif
- Warna biru: penghasilan investasi
Jadi sampai sini Anda tahu, yang dimaksud dengan multiple streams of income bukan berarti kerja sana-sini seperti Pak Andre. Itu namanya SIBUK dan akibatnya bisa menjadi TIDAK PRODUKTIF.
Daripada sibuk begitu, mendingan fokus saja pada satu pekerjaan utama, seperti Pak Budi. Walaupun menambah penghasilan dengan pekerjaan sampingan, tetap dalam satu bidang. Contoh Pak Budi ambil pekerjaan freelance sebagai desainer.
Selain itu, biarkan uang Anda yang bekerja dengan investasi. Plus sampai satu titik (Anda memiliki uang yang cukup untuk membeli aset) belilah aset-aset produktif yang dapat mendatangkan penghasilan pasif (passive income).
Contoh aset produktif:
- Tanah untuk ditumbuhi sengon atau jabon (jati kebon).
- Rumah untuk dikontrakan.
- Kendaraan untuk disewakan, misal HiAce.
- Lapak di pasar atau di mall untuk disewakan.
- dan lain sebagainya.
Ketika menulis artikel ini, saya teringat judul Bab 2 buku Rich Dad Poor Dad, yang mengatakan:
“Orang Kaya Tidak Bekerja untuk Uang” Rich Dad Poor Dad Bab 2 Pelajaran 1.
Orang kaya tidak bekerja untuk uang. Lalu mereka bekerja untuk apa?
Jawabannya: Mereka bekerja untuk membangun aset produktif. Dan begitu pula dengan Anda (the next millionaire), Anda harus fokus membangun aset produktif.
Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an
Cara Mengatur Keuangan Seperti Orang Kaya: 5 Cara Simple untuk Mengelola Keuangan
Fokus menambah pemasukan saja tidak akan membuat Anda kaya, jika keuangan Anda selalu bocor. Sama seperti seseorang yang mengisi ember bocor.
Anda tidak akan pernah bisa memenuhi ember bocor, meskipun Anda kran airnya banyak.
Mustahil memenuhi ember bocor, jika air ditambah, sedangkan bocor dibiarkan
Dalam artikel kali ini saya akan membahas 5 cara simple untuk mengelola keuangan, agar keuangan Anda tidak bocor.
- Buat anggaran keuangan, agar Anda tahu batasan dari setiap pengeluaran.
- Mulai catat pengeluaran Anda, agar UANG tetap dalam kendali Anda.
- Lunasi utang-utang yang konsumtif: utang untuk membeli barang-barang yang nilainya turun dan tidak menghasilkan pemasukan.
- Mulai siapkan dana darurat (emergency fund).
- Jangan lupa beli asuransi.
Teman-teman pembaca, Anda dapat menggunakan Aplikasi Finansialku untuk mulai mengelola keuangan. Sebelum lihat videonya, saya sarankan teman-teman download Aplikasi Finansialku, melalui Google Play Store atau akses ke Aplikasi.Finansialku.com.
Saya akan lampirkan sebuah video kursus online untuk membantu Anda menunjukkan caranya:
- Menit 26:00 membahas cara membuat anggaran.
- Menit 27:50 membahas cara membuat akun.
- Menit 29:23 membahas cara membuat catatan keuangan.
Data-data yang tersimpan di dalam Aplikasi Finansialku telah terenkripsi, sehingga data Anda akan aman.
Kesimpulan: Pemasukan Bertambah, Waspada Dengan Pengeluaran!
Jika dirangkum dalam waktu 3:45 menit, maka kesimpulan dari artikel ini adalah:
- Kita semua butuh sumber pemasukan lebih dari satu jenis pemasukan (multiple stream of income).
- Fokus pada pemasukan investasi (portfolio income) dan pemasukan pasif (passive income).
- Seiring bertambahnya penghasilan, hati-hati juga dengan pengeluaran
Selamat mencoba dan jalankan sekarang juga.
Dari semua penjelasan di atas, kira-kira bagaimana cara menambah penghasilan yang dapat Anda lakukan dalam waktu 1 bulan ke depan? Tulis di kolom komentar di bawah ini ya, terima kasih.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silakan share ke teman-teman Anda. Mereka juga akan terbantu dengan Anda. Sukses selalu :D
Sumber Gambar:
- Flat lay – https://goo.gl/8k2Xqv
- Rich Dad Poor Dad – https://goo.gl/feRSao
