Berminat investasi di SBN obligasi ritel yang akan rilis per tahun 2019 nanti? Jika Anda juga tertarik untuk berinvestasi di dalamnya, segera klik artikel ini untuk memperoleh info lengkapnya termasuk keuntungan hasil investasi Anda.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Semakin Maraknya Obligasi Ritel

Menyambut tahun 2019, pemerintah menyediakan hadiah tahun baru bagi masyarakat Indonesia berupa penggandaan volume Surat Berharga Negara (SBN).

Penggandaan tersebut yakni sebesar dua kali lipat dari volume penerbitan tahun ini, yaitu menjadi Rp78 triliun dari tahun ini yang mencapai Rp39,09 triliun. 

Direktur Strategi dan Portfolio Utang Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Scenaider Clasein. H. Siahaan dalam wawancaranya di CNBC TV (2/11/18) mengatakan:

“Volumenya ingin kami tingkatkan. Inginnya demikian [dua kali lipat dari tahun ini] peningkatannya.”

 

Berbagai obligasi ritel memang sedang marak ditawarkan, mengingat keputusan pemerintah untuk menambah utang dengan tujuan membuat Indonesia tidak berpotensi jadi negara gagal bayar seperti yang dialami Yunani. 

Penerbitan SBN Obligasi Ritel di Tahun 2019! Bersiap Untuk Investasi 02 Belanja Online - Finansialku

[Baca Juga: Benarkah Pasar Obligasi Ritel Semakin Berkembang?]

 

Saat menerbitkan SBR004, Kementerian Keuangan RI menjelaskan alasan penjualan surat utang negara ini dalam 4 poin berikut:

  1. Menjaga momentum dan menghindari Opportunity Loss
    • Belanja prioritas (infrastruktur dan SDM) tidak bisa ditunda; investasi SDM fasilitas kesehatan dan pendidikan.
    • Penundaan belanja mengakibatkan biaya lebih besar di masa datang.
  2. Menjaga dan mempercepat pertumbuhan ekonomi
    • Dalam kondisi perekonomian melamban, stimulus fiskal melalui utang dapat mendorong pertumbuhan.
    • Pertumbuhan mendorong peningkatan penerimaan pajak di masa depan untuk membayar kembali utang.
  3. Mengembangkan pasar keuangan
    • Menyediakan benchmark (perbandingan) bagi industri keuangan.
    • Menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat.
    • Sebagai instrumen operasi moneter.
  4. Melibatkan peran serta generasi berikutnya dalam berinvestasi yang memberi manfaat jangka panjang (sharing the burden). Utang untuk investasi sebagai pemerataan tanggung jawab antar generasi dalam penyediaan aset.
728x90 hitung sekarang Investasi Saham
300x250 - Hitung Sekarang Investasi Saham

 

Melihat tujuannya yang mulia, maka diterbitkanlah banyak SBN, terutama pada era Jokowi-JK ini.

Pada tahun ini saja, pemerintah telah menerbitkan dua seri SBR, yakni SBR003 dan SBR004. Padahal sebelumnya obligasi ritel jenis ini hanya ditawarkan selama 2 tahun sekali saja.

SBR004 berhasil memperoleh peraihan dana sebesar Rp7,32 triliun.

Tabungan seri ST002 juga ditawarkan setelah terakhir dirilis pada tahun 2016 silam dengan target Rp1 triliun. Untuk Sukri, penerbitan terakhir terjadi Maret tahun ini, yaitu SR-010 dengan nilai penerbitan Rp8,4 triliun.

Pemerintah juga baru selesai memasarkan ORI015 dengan dana raihan Rp23,37 triliun beberapa hari yang lalu.

Beli ORI015 Rp10 Juta Selama 3 tahun 01 - Finansialku

[Baca Juga: Yuk, Hitung Keuntungan Hasil Investasi Obligasi SBR004]

 

Adapun daftar obligasi ritel berikut volume penerbitannya saat ini adalah sebagai berikut:

Seri Kupon Tenor Jatuh Tempo Nilai Penerbitan (Rp triliun)
SBR004 8,05% 3 tahun 2011 7,320
ORI015 8,25% 3 tahun 2021 23,378
SR010 5,90% 3 tahun 2021 8,400
ST002 8,30% 2 tahun 2020 1,000*
Jumlah 39,098

*Keterangan: masih berlaku dan ditawarkan

 

Nah, Surat Berharga Negara (SBN) ritel sendiri merupakan bagian dari penerbitan total SBN pemerintah yang memiliki dua jenis utama yaitu konvensional dan berprinsip syariah

Pada jenis konvensional, pemerintah rutin menerbitan obligasi negara ritel (ORI) dan obligasi tabungan ritel (saving bond retail/SBR). Sedangkan pada efek utang syariah ritel, pemerintah memiliki sukuk ritel (SR/Sukri) dan sukuk tabungan (ST). 

Nah, apabila Anda tertarik untuk berinvestasi dalam SBN ritel ini, mari menilik lebih dalam mengenai SBN ritel dalam ulasan Finansialku berikut ini:

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Mengenal Surat Berharga Negara (SBN) Ritel

Belum lama ini beredar informasi mengenai penggandaan volume Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang akan segera dirilis per tahun 2019 nanti.

Hal ini mendukung perluasan penyebaran SBN ritel oleh pemerintah, terutama dengan cara merangkul lebih banyak agen penjual maupun mitra distribusinya (midis) tanpa memperbanyak varian produk yang sudah ada.

Penggandaan volume ini pun dilakukan semata-mata karena pemerintah berharap dari pasar domestik untuk mengisi kekosongan akibat keluarnya arus dana (outflow) investor asing akibat kondisi global yang kurang kondusif.

Porsi kepemilikan investor asing per akhir Oktober 36,93%, turun dari posisi tertinggi yang pernah dicapai 41,48% pada 29 Januari 2018.

Pembukaan Masa Penawaran (Launching) SBR Seri SBR300 di Jakarta, Senin (14/5/2018).

[Baca Juga: Ini Rahasia dan Strategi Investasi Obligasi Agar Berhasil Mendapatkan Banyak Keuntungan]

 

Hal itu disampaikan Scenaider seiring dengan kondisi pasar SBN sekarang yang sudah dianggap merupakan titik keseimbangan (ekuilibrium) baru.

“Memang begitu [ekuilibrium], dasar baru.”

 

Dia mengatakan hal tersebut mengingat pasar SBN saat ini sudah lebih baik dibandingkan momentum sebelum quantitative easing (QE) di AS pada akhir 2008.

728x90 hitung sekarang Kesehatan Keuangan
300x250 - Hitung Sekarang Kesehatan Keuangan

 

Selain itu, kini yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

“Kami inginnya level playing field yang sama, dan saat ini masalah kompleksivitasnya masih dibahas bersama-sama supaya hasilnya baik.”

 

Adapun yield obligasi negara per 2 November 2018 adalah sebagai berikut:

Seri Benchmark Yield 1 Nov 2018 (%) Yield 2 Nov 2018 (%) Selisih (basis poin)
FR0063 5 tahun 8,312 8,25 -6,2
FR0064 10 tahun 8,522 8,408 -11,4
FR0065 15 tahun 8,793 8,677 -11,6
FR0075 20 tahun 8,967 8,824 -14,3
Avg movement -10,88

 

Surat Berharga Negara (SBN) Semakin Mudah Diakses

Seperti telah diungkapkan sebelumnya, pemerintah kini merangkul lebih banyak agen penjual maupun mitra distribusinya. Surat Berharga Negara (SBN) ritel ini juga kini sudah bisa dibeli secara online pada akhir Mei 2018.

Pemasaran SBN ritel online ini juga melibatkan financial technology (fintech) yang sudah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Saving Bond Ritel SBR002 Pilihan Investasi Jangka Menengah - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: SBN Sebagai Upaya Stabilisasi Rupiah]

 

Sebagai contoh, Pemerintah telah bekerja sama dengan beberapa mitra distributor untuk penjualan SBR004 ini, yakni sebagai berikut:

Kategori Distributor Resmi
Bank
  • BRI
  • BNI
  • Permata Bank
  • Mandiri Bank
  • BCA
  • Bank BTN
Perusahaan Efek Trimegah Securities
Perusahaan Fintech P2P Lending
  • Investree
  • Modalku
Perusahaan Efek Khusus
  • Bareksa
  • Tanamduit

 

Jalan Investor Obligasi Ritel Terbuka Lebar

Melihat perkembangan obligasi ritel ini, tentunya membuka senyum manis bagi Anda para investor yang memang menggemari investasi obligasi ritel ini.

Selain semakin banyaknya alternatif yang dapat dipilih, Anda juga bisa menyesuaikannya dengan profil dan kebutuhan investasi Anda.

Era presiden Jokowi memang dinilai berbeda, terbukti dengan terbukanya peluang negara berutang demi pemanfaatannya bagi infrastruktur negara. Ini kesempatan Anda para investor obligasi ritel untuk berinvestasi semaksimal mungkin.

Investor ritel awalnya tidak begitu tertarik dengan instrumen yang satu ini karena selain instrumennya yang terbatas, teknologinya pun belum memadai. Selain itu memang nilai investasi ini mencapai Rp5 juta sehingga tidak bisa menjangkau seluruh kalangan investor ritel.

Mengutip data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, porsi kepemilikan investor ritel atau individu saat ini hanya sebanyak Rp53,74 triliun atau setara 2,35% dari total nilai obligasinya.

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 728 x 90

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 336 x 280

Namun jika dilihat dari segi nominalnya, kepemilikan ritel memang meningkat pada era Jokowi-JK, dimana nilainya dulu hanya sebanyak Rp24,79 triliun atau setara 1,79% nilai total obligasinya.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai SBN obligasi ritel yang semakin berkembang di tahun 2019 lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Irvin Avriano Arief. 02 November 2018. 2019, Penerbitan Obligasi Ritel Bisa Rp 78 T. CNBCIndonesia.com – https://goo.gl/6uvaB4
  • Dimas Andi S, Yoliawan H. Karpet Merah bagi Investor Ritel di Pasar Obligasi. Kontan
  • Direktorat Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan RI. “SAVINGS BOND RITEL SERI SBR004”. Kemenkeu.go.id – https://goo.gl/sB7Nxv

 

Sumber Gambar:

  • Obligasi Ritel 2019 SBR – https://goo.gl/rbcpEF
  • Belanja Investasi – https://goo.gl/BVAFRx