Para HR, yuk cari tahu apa saja tipe insentif karyawan yang umum diberikan!

Meski biasanya diberikan pada karyawan, namun bukan berarti insentif hanya bermanfaat bagi karyawan dan merupakan kerugian (biaya) bagi perusahaan lho.

Faktanya, insentif juga akan memberikan beberapa benefit bagi perusahaan.

Simak yuk artikel Finansialku kali ini yang akan membahas tuntas mengenai tipe-tipenya insentif karyawan. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Mengenal Insentif dan Bedanya dengan Tunjangan serta Kompensasi

Pada dasarnya, setiap orang bekerja dengan harapan terdasar, yakni memperoleh imbalan atas upaya yang telah mereka keluarkan untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan mereka sendiri.

Namun tentunya, pemberian insentif akan mendorong motivasi kerja seseorang menjadi lebih baik lagi.

Artinya, insentif bukan hanya bermanfaat bagi karyawan, namun juga akan menguntungkan perusahaan.

Apakah Anda juga sudah mengenal insentif dan serba-serbinya? Jika belum, mari memulai dari yang paling mendasar, yakni definisinya.

Tipe Insentif Karyawan 1 Finansialku

[Baca Juga: 20 Cara Seorang Pemimpin Meningkatkan Semangat Kerja Tanpa Mengandalkan Uang. Silakan Anda Buktikan Sendiri!]

 

Berdasarkan William B. Werther dan Keith Davis yang mendefinisikan insentif dalam bukunya:

“Sistem insentif menghubungkan unjuk kerja pegawai yang merupakan hasil konkret dengan kompensasi, tidak hanya kepada mereka yang telah lama bekerja atau pegawai-pegawai bulanan”.

 

Sedangkan Andrew F. Sikula memberikan definisi insentif sebagai berikut:

“lnsentif ialah sesuatu yang mendorong atau mempunyai kecenderungan untuk merangsang suatu kegiatan, insentif adalah motif-motif dan imbalan-imbalan yang dibentuk untuk memperbaiki produksi”.

 

Kemudian Heidjrahman Ranupandojo dan Suad Husnan (1984:1) turut mengemukakan definisi insentif sebagai berikut ini:

“Pengupahan insentif dimaksudkan untuk memberikan upah atau gaji yang berbeda karena prestasi kerja yang berbeda”.

 

Tokoh lain yang juga berpendapat mengenai hal ini adalah Nitisemito (1996:165) yang mengungkapkan bahwa:

“Insentif adalah penghasilan tambahan yang akan diberikan kepada para karyawan yang dapat memberikan prestasi sesuai dengan yang telah ditetapkan.

 

Terakhir, menurut Pangabean (2002:93):

“Insentif adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dengan produktivitas atau penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan.

 

Sederhananya, insentif merupakan bentuk kompensasi yang berkaitan langsung dengan motivasi di mana tujuan utamanya yakni meningkatkan motivasi karyawan dalam organisasi atau perusahaan.

Karena insentif diberikan bergantung pada prestasi, maka secara langsung akan mempengaruhi karyawan untuk menghasilkan prestasi lebih banyak dan bekerja lebih dari yang seharusnya.

Alhasil perusahaan memperoleh manfaat berupa produktivitas yang lebih baik dari seharusnya.

Banyak yang bertanya apa bedanya insentif dengan kompensasi dan tunjangan.

Ketiganya memang berupa kompensasi atau uang yang diberikan sebagai balas jasa tertentu dalam perusahaan.

Namun, insentif lebih menyasar fungsi sebagai perangsang dan program kesejahteraan (employee benefit and services) yang dapat meningkatkan produktivitas.

Nilai insentif biasanya dikaitkan dengan upah atau gaji yang bersangkutan dan umumnya diberikan secara cepat, berbeda dengan kenaikan atau promosi.

Apakah Anda juga bingung membedakannya? Jika iya, mari simak tabel perbandingannya berikut ini:

  Insentif Kompensasi Tunjangan
Definisi Insentif merupakan kompensasi yang diakitkan dengan prestasi karyawan. Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Tunjangan merupakan setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja atau karyawan.
Diberikan secara
Akan diberikan jika karyawan memberikan atau menunjukkan prestasi tertentu secara cepat.

Diberikan secara rutin sebagai imbalan atas hasil pekerjaannya.

Umumnya diberikan secara rutin.

 

Jadi, bisa disimpulkan bahwa upah atau gaji yang diterima setiap bulan merupakan kompensasi.

Kompensasi ini biasanya akan dilengkapi dengan tunjangan yang berbeda-beda sesuai jabatan, misalnya pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga pinjaman rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham.

Terakhir, apabila Anda berprestasi maka biasanya Anda akan memperoleh insentif yang berupa tambahan sesuai standar pemberian insentif perusahaan.

Apa Manfaat dan Jenis-jenis Insentif Bagi Karyawan dan Perusahaan 02 - Finansialku

[Baca Juga: Sudahkah Anda Tahu: Tunjangan dan Kompensasi Kerja? Dan Bagaimana Cara Memanfaatkan dengan Benar?]

 

Hal yang harus diingat ialah bahwa ketiganya akan menghasilkan sejumlah uang bagi Anda untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Jumlahnya beragam dan tergantung dengan situasi dan kondisi.

Jika jumlah uang tersebut dikelola dengan baik, maka Anda tidak perlu repot untuk mencari uang tambahan. Namun jika tidak, maka sebaliknya.

Investasi dapat membantu Anda untuk memberikan penghasilan tambahan dalam periode waktu tertentu.

Cukup banyak ragam jenis produk investasi yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Salah satu produk investasi yang banyak dipilih ialah investasi logam mulia berupa emas.

728x90 hitung sekarang Investasi Emas
300x250 - Hitung Sekarang Investasi Emas

 

Meski imbal hasil atau keuntungan emas tidak terlalu besar, tapi bisa dibilang jenis investasi ini adalah investasi yang aman.

Emas juga dapat bertahan terhadap arus inflasi. Sekalipun harganya turun, keadaan ini biasanya hanya berlangsung sesaat dan nantinya harga tersebut akan naik lagi.

Selain itu, kemudahan pembelian dan harga emas yang murah menjadi keuntungan lain dalam berinvestasi emas.

Anda bisa memulai investasi emas hanya dengan membeli 0,01 gram emas atau sekitar Rp6.000 saja lho.

Tingkat likuiditas dari emas pun tergolong tinggi karena emas bisa dengan mudah dijual.

Bagi Anda yang tertarik, Finansialku memiliki sejumlah tips dan trik dalam berinvestasi emas. Semua telah terangkum dalam ebook GRATIS berikut ini:

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Emas untuk Pemula

Download Ebook Panduan Berinvestasi Emas untuk Pemula - Harga Emas Hari Ini - Finansialku

 

Tunggu apalagi? Yuk berinvestasi dari sekarang!

 

Tujuan dan Manfaat Pemberian Insentif

Beberapa ahli mengungkapkan pendapatnya mengenai tujuan pemberian insentif, di mana menurut Pangabean (2002:93) tujuan utama pemberian insentif adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja individu maupun kelompok.

Menurut T. Hani Handoko, tujuan pemberian insentif tidak lain adalah
untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menawarkan perangsang finansial yang melebihi upah dan gaji dasar.

Seperti telah diungkapkan sebelumnya, insentif tidak hanya bermanfaat bagi karyawan saja, namun juga untuk perusahaan. Secara lebih spesifik manfaat pemberian Insentif dapat dibedakan dua yaitu:

 

#1 Bagi Perusahaan

Secara tidak langsung, pemberian insentif dalam perusahaan menuju pada peningkatan produktivitas kerja karyawan agar mereka:

  • Bekerja lebih bersemangat dan cepat.
  • Bekerja lebih disiplin.
  • Bekerja lebih kreatif.

 

#2 Bagi Karyawan

Sedangkan bagi karyawan, adanya pemberian insentif mereka akan mendapat keuntungan berikut ini:

  • Standar prestasi dapat diukur secara kuantitatif.
  • Standar prestasi di atas dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur dalam bentuk uang.
  • Karyawan harus lebih giat agar dapat menerima uang lebih besar.

 

Artinya kelebihan dari sistem insentif tak lain adalah selain memberikan motivasi kepada karyawan, namun juga untuk meningkatkan potensi pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.

Upah Minimum Provinsi 2 Finansialku

[Baca Juga: Para HRD Ketahui 5 Hal yang Harus Dibahas Pada Pelatihan Persiapan Pensiun Karyawan]

 

Namun sayangnya sistem insentif tidak melulu memberikan keuntungan bagi karyawan lho, bisa saja sistem insentif menghasilkan beberapa kerugian berikut ini:

  1. Sering kali sulit untuk menetapkan standar sehingga dapat menimbulkan ketidakadilan.
  2. Kompensasi haruslah memenuhi syarat internal equity dan external equity. Namun sering kali insentif tidak dapat mencapai standar karena faktor-faktor yang tidak dapat mereka kendalikan (misalnya: mesin rusak atau permintaan menurun).
  3. Jika terjadi sistem insentif yang biasanya tidak ada di perusahaan, maka serikat kerja (union) sering kali menentang sistem insentif karena standar insentif bisa berubah-ubah.
  4. Insentif sering kali memfokuskan upaya-upaya pada segi pekerjaan saja (output, penjualan, dan lain-lain) dan mengesampingkan segi-segi lainnya (kualitas, jasa, tujuan jangka panjang).

 

Tipe-tipe Insentif

Menurut Manullang (1981:141), tipe insentif dibagi menjadi dua, yakni sebagai berikut ini:

 

#1 Finansial Insentif

Merupakan dorongan yang bersifat keuangan yang bukan saja meliputi gaji-gaji yang pantas.

Tetapi juga termasuk di dalamnya kemungkinan memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan dan soal-soal kesejahteraan yang meliputi pemeliharaan jaminan hari tua, rekreasi, kesehatan dan lain-lain.

 

#2 Non-finansial Insentif

Merupakan dorongan yang bersifat bukan uang.

Dua elemen utama dari non-finansial insentif, yaitu keadaan pekerjaan yang memuaskan dan sikap pimpinan terhadap keinginan masing-masing karyawan seperti jaminan pekerjaan, promosi, keluhan-keluhan, hiburan-hiburan dan hubungan dengan atasan.

Alternatif Investasi Bulanan untuk Karyawan Kantoran yang Selalu Menunggu Tanggal Gajian 02 Finansialku

[Baca Juga: Tahukah Anda Apa itu Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia? Yuk Cari Tahu Sekarang!]

Sedangkan menurut CHR. Jimmy L. Gaol. (2014), ada tiga jenis insentif, yaitu Financial Incentive, Non-financial Incentive, dan Social Incentive:

 

#1 Financial Incentive

Bentuknya adalah bonus, komisi yang dihitung berdasarkan penjualan yang melebihi standar, pembayaran yang ditangguhkan.

 

#2 Non-financial Incentive

Insentif bukan uang yang tersedia misalnya hiburan, pendidikan, latihan, pujian, terjaminnya tempat kerja, terjaminnya komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.

 

#3 Social incentive

Lebih kepada keadaan dan sikap dari para rekan kerja.

Iklan Perencanaaan Hari Tua - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Terakhir, Sarwoto (1977 : 155-159) membedakan insentif dalam dua tipe, yaitu sebagai berikut:

 

#1 Insentif Material

Merupakan insentif yang diberikan dalam bentuk uang dan jaminan sosial. Insentif dalam bentuk uang dapat berupa:

 

  • Bonus

Bonus adalah uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah dilaksanakan.

Diberikan secara selektif dan khusus kepada pegawai yang berhak menerima dengan satu kali terima tanpa suatu ikatan di masa yang akan datang.

Dalam perusahaan yang menggunakan sistem insentif ini lazimnya beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu yang dimasukkan ke dalam sebuah dana bonus kemudian jumlah tersebut dibagi-bagi antara pihak yang akan diberikan bonus.

 

  • Komisi

Komisi merupakan jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang menghasilkan penjualan yang baik.

Lazimnya dibayarkan sebagai bagian daripada penjualan dan diterima oleh pekerja bagian penjualan.

 

  • Profit Sharing

Profit sharing merupakan salah satu jenis insentif yang tertua.

Dalam hal ini pembayaran dapat diikuti bermacam-macam pola, tetapi biasanya mencakup pembayaran sebagian besar dari laba bersih yang disetorkan sebuah dana dan kemudian dimasukkan ke dalam daftar pendapatan setiap peserta.

 

  • Kompensasi yang Ditangguhkan

Dua macam program balas jasa yang mencakup pembayaran di kemudian hari, yaitu pensiun dan pembayaran kontraktural.

Pensiunan mempunyai nilai insentif karena memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia yaitu menyediakan jaminan ekonomi baginya setelah dia tidak bekerja lagi.

Sedangkan pembayaran kontraktural adalah pelaksanaan perjanjian antara majikan dan pegawai di mana setelah selesai masa kerja dibayarkan sejumlah uang tertentu selama masa kerja tertentu.

Masih Bingung Kemana Gaji Kamu Pergi 1 Finansialku

[Baca Juga: 10 Tips Meningkatkan Produktivitas Kerja Setelah Pulang Kampung dan Libur Lebaran]

 

#2 Insentif Non-material

Insentif non-material dapat diberikan dalam berbagai bentuk, yaitu sebagai berikut ini:

  1. Pemberian gelar (title) secara resmi.
  2. Pemberian tanda jasa atau
  3. Pemberian piagam penghargaan.
  4. Pemberian pujian lisan maupun tulisan secara resmi (di depan umum) ataupun secara pribadi.
  5. Ucapan terima kasih secara formal maupun informal.
  6. Pemberian promosi (kenaikan pangkat atau jabatan).
  7. Pemberian hak untuk menggunakan atribut jabatan.
  8. Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja.
  9. Pemberian hak apabila meninggal dunia dimakamkan di taman makam pahlawan, dan lain-lain.

 

Kesimpulan: Jangan Anggap Berbagai Tipe Remeh Insentif

Kesimpulannya, insentif memang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, yakni pihak karyawan dan perusahaan.

Jadi, penting bagi perusahaan dan para HR untuk mengelola pemberian insentif sesuai dengan tipe-tipe yang ada.

Kami paham untuk dapat mengelola sistem pemberian insentifnya dengan baik, bagian manajemen harus memiliki pengelolaan keuangan dan perencanaan yang baik pula.

Jadi, jika Anda kesulitan mengelola keuangan dan perencanaan keuangan, jangan ragu memanfaatkan jasa perencana keuangan layaknya Finansialku.

Perencana keuangan Finansialku merupakan profesional bersertifikat CFP® aktif dan bekerja sesuai dengan kode etik profesi perencana keuangan yang telah ditetapkan oleh Financial Planning Standards Board Indonesia.

Kami akan dengan senang hati membantu mewujudkan manajemen insentif yang baik bagi perusahaan Anda.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai tipe insentif karyawan yang diberikan lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Jimmy L. Gaol. 2014. A to Z Human Capital (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Gramedia Widiasarna Indonesia
  • Denny Bagus. 2010. Insentif: Definisi, Tujuan, Jenis, Proses dan Syarat Pemberian Insentif. Jurnal-sdm.com – https://goo.gl/GDMbQL
  • Pengertian Insentif dan Tujuannya, Jenis, Bentuk, Prinsip, dan Indikator. Maxmanroe.com – https://goo.gl/C3mTtJ
  • Denny Bagus. Pengupahan Insentif ; Definisi, tujuan dan metodenya. Jurnal-sdm.com – https://goo.gl/yGPN5c
  • Rizky Sulastyaningrum. 14 November 2015. Konsep Kompensasi, Insentif, dan Tunjangan. Atiknasawa.com – https://goo.gl/zhVQVc

 

Sumber Gambar:

  • Tipe Insentif Karyawan 1 – https://goo.gl/JsUAgW
  • Tipe Insentif Karyawan 2 – https://goo.gl/Aqrkc9