Pernahkah Anda mengalami konflik dan stress kerja? Nyatanya konflik dan stress kerja dapat terjadi kepada siapa saja, termasuk Anda.

Untuk mengetahuinya, yuk kenali seperti apa konflik dan stress kerja dalam artikel Finansialku berikut ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Definisi Konflik dan Stress Kerja

Pencapaian tujuan perusahaan tidak lepas dari manusia yang berperan aktif dan dominan setiap kegiatan organisasi.

Oleh karena itulah dibutuhkan pengelolaan agar sumber daya manusia (SDM) terhindar dari konflik dan stress kerja.

Untuk dapat menyadari apakah Anda terlibat atau mengalami konflik dan stress kerja tersebut, mari lihat definisinya berikut ini:

 

#1 Konflik Kerja

Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi.

Konflik biasanya timbul akibat adanya pandangan berbeda yang berpotensi menimbulkan gesekan dan sakit hati.

Konflik ini tak terkecuali terjadi di tempat kerja, di mana adanya ketergantungan dan interaksi antar individu dalam melaksanakan tugas.

Artinya, konflik merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dalam perusahaan, namun dapat diselesaikan dan diredakan agar tidak mengganggu jalannya perusahaan.

Beberapa definisi dari konflik kerja menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Sumber Definisi
Robbins (2008:173) “Konflik adalah sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau akan mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi perhatian dan kepentingan pihak pertama.”
Husien (2010:39) ”Konflik adalah sebagai sesuatu perselisihan atau perjuangan di antara dua pihak yang ditandai dengan menunjukkan permusuhan secara terbuka dan/atau mengganggu dengan sengaja pencapaian tujuan pihak yang menjadi lawannya.”
Veithzal (2014:718) “Konflik adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota–anggota atau kelompok (dalam suatu organisasi/perusahaan) yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.”
Rivai, et.al (2013:279) “Konflik adalah pertentangan dalam hubungan kemanusiaan (intrapersonal atau interpersonal) antara satu pihak dengan pihak lain dalam mencapai suatu tujuan, yang timbul akibat adanya perbedaan kepentingan, emosi atau psikologi dan nilai”.

 

Iklan Perencanaaan Hari Tua - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

#2 Stress Kerja

Sedangkan stress kerja merupakan suatu kondisi di mana tekanan, beban, konflik, keletihan, panik, kecemasan, kemurungan, dan hilangnya daya seorang karyawan.

Stress kerja dapat menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang akan memengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi dari karyawan tersebut.

Adapun beberapa definisi dari stress kerja menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Sumber Definisi
Triatna (2015:139) “Stres adalah suatu keadaan seseorang, di mana kondisi fisik dan/atau psikisnya terkena gangguan dari dalam atau luar dirinya sehingga mengakibatkan ketegangan dan menyebabkan munculnya perilaku tidak biasa (yang dikategorikan menyimpang) baik fisik, sosial, maupun psikis.”
Husien (2010:44) “Stres sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang pekerja.”
Veithzal (2014:724) “Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seorang karyawan.”
Ivancevich, et. al (2007:295) “Stres adalah suatu respon adaptif, dimoderasi oleh perbedaan individu yang merupakan konsekuensi dari setiap tindakan, situasi, atau peristiwa yang menempatkan tuntutan khusus terhadap seseorang”

 

Konflik memang bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, termasuk konflik dalam keuangan.

Dapat diambil kesimpulan bahwa stress kerja dan konflik kerja karyawan dapat berpengaruh pada kinerja karyawan. Padahal kinerja karyawan merupakan hal yang penting dalam pengembangan perusahaan.

Uang menjadi salah satu hal yang paling sensitif dalam kehidupan karena sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi (dimiliki).

Pengelolaan yang tidak baik akan menimbulkan konflik yang akan berdampak pada kehidupan kita. Itu lah mengapa perencanaan keuangan diperlukan.

Untuk melakukannya, diperlukan cara yang benar agar kesalahan sekecil apapun dapat dihindari. Karena perencanaan keuangan tidak dilakukan dengan main-main.

Miliki panduannya dengan men-download ebook Finansialku berikut ini, GRATIS!

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Lakukan sekarang juga agar konflik keuangan dapat terhindar dan kebebasan finansial dapat tercapai.

 

Jenis-jenis Konflik dan Stress Kerja

Tentunya konflik dan stress kerja juga terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:

 

#1 Jenis-jenis Konflik Kerja

Menurut Gaol, konflik dapat dibedakan menjadi 6 yakni sebagai berikut:

  • Konflik Dalam Diri Seseorang

Konflik internal dalam diri seseorang saat dirinya harus memilih antara tujuan yang saling bertentangan.

 

  • Konflik Antar Individu

Biasanya terjadi antara rekan kerja akibat adanya perbedaan atau pertentangan mengenai isu atau tindakan dan tujuan tertentu.

 

  • Konflik Antar Anggota Kelompok

Suatu kelompok dapat mengalami konflik substantif atau konflik alektif, yaitu:

  1. Konflik Substantif, konflik yang terjadi karena latar belakang keahlian yang berbeda.
  2. Konflik Alektif, konflik yang terjadi didasarkan atas tanggapan emosional terhadap suatu situasi tertentu.

 

  • Konflik Antar Kelompok

Konflik antar kelompok terjadi akibat masing-masing kelompok memiliki tujuan kelompoknya yang tidak sejalan dengan kelompok lain.

 

  • Konflik Intraorganisasi

Konflik intraorganisasi meliputi empat subjenis, yaitu sebagai berikut:

  1. Konflik vertikal, terjadi antara manajer dengan bawahan yang tidak sependapat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan suatu tugas.
  2. Konflik horizontal, terjadi antara karyawan atau departemen yang memiliki hierarki yang sama dalam organisasi.
  3. Konflik lini-staff, sering terjadi karena adanya perbedaan persepsi tentang keterlibatan staf (staf ahli) dalam proses pengambilan keputusan oleh manajer lini.
  4. Akhirnya konflik peran dapat terjadi karena seseorang memiliki lebih dari satu peran yang bertentangan.

 

  • Konflik Antar Organisasi

Konflik yang terjadi saat dua atau lebih organisasi yang saling ketergantungan bertentangan. Misalnya antara pemasok, pelanggan, maupun distributor.

Umumnya konflik sejenis ini dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan atau organisasi secara signifikan.

Ini Dia Cara Menyelesaikan Masalah 01 Konflik Karyawan - Finansialku

 [Baca Juga: Para HRD Ketahui 5 Hal yang Harus Dibahas Pada Pelatihan Persiapan Pensiun Karyawan]

 

#2 Jenis-jenis Stress Kerja

Sedangkan Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stress menjadi dua, yaitu:

  • Eustress

Jenis stress dengan akibat positif yang ditimbulkan oleh stress berupa timbulnya rasa gembira, perasaan bangga, menerima sebagai tantangan, merasa cakap dan mampu, meningkatnya motivasi untuk berprestasi, semangat kerja tinggi, produktivitas tinggi, timbul harapan untuk dapat memenuhi tuntutan pekerjaan, serta meningkatnya kreativitas dalam situasi kompetitif.

 

  • Distress

Jenis stress dengan akibat negatif yang merugikan dari stress, misalnya perasaan bosan, frustrasi, kecewa, kelelahan fisik, gangguan tidur, mudah marah, sering melakukan kesalahan dalam pekerjaan, timbul sikap keragu-raguan, menurunnya motivasi, meningkatnya absensi, serta timbulnya sikap apatis.

 

Penyebab Konflik dan Stress Kerja

Kedua hal ini tentunya perlu diatasi. Namun untuk mengatasi konflik dan stress kerja, alangkah lebih baiknya jika mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.

 

#1 Penyebab Konflik Kerja

Konflik dalam sebuah tempat kerja bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya saja:

  1. Saling ketergantungan tugas di mana masing-masing subunit menginginkan adanya otonomi yang menyebabkan konflik dalam perusahaan.
  2. Adanya perbedaan tujuan dan prioritas.
  3. Adanya faktor birokratik yakni konflik antara fungsi atau wewenang garis dan staf.
  4. Kriteria penilaian prestasi yang saling bertentangan dan mempengaruhi peroleh imbalan masing-masing karyawan.
  5. Persaingan terhadap sumber daya yang langka sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
  6. Sikap menang kalah.

 

Konflik dan Stress Kerja 03 Finansialku

[Baca Juga: Sudahkah Anda Tahu: Tunjangan dan Kompensasi Kerja? Dan Bagaimana Cara Memanfaatkan dengan Benar?]

 

#2 Penyebab Stress Kerja

Sedangkan terjadinya stress pada seseorang disebabkan oleh beberapa hal, di mana faktor-faktor penyebab stress ini disebut juga stressor.

Gibson dalam Mohyi (2013:158) berpendapat bahwa sumber stress kerja yang berasal dari tempat kerja terbagi dalam 4 kategori yaitu sebagai berikut:

  1. Lingkungan fisik, meliputi cahaya, suara, suhu, ventilasi.
  2. Individu, yang meliputi konflik peran, peran ganda, beban kerja yang berlebihan, tidak ada kontrol, tanggung jawab, dan kondisi kerja.
  3. Kelompok yaitu hubungan yang kurang baik dengan lawan, bawahan, dan atasan.
  4. Organisasional yang meliputi desain struktur organisasi yang kurang bagus, tidak ada kebijaksanaan khusus.

 

Pengaruh Konflik Kerja dan Stress Kerja Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan

Menurut Robbins (2006:1),

“Konflik sebagai proses yang bermula ketika satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif”.

 

Artinya konflik kerja juga dapat menimbulkan pengaruh yang negatif apabila tidak ditangani dengan baik. Dalam lingkungan organisasi konflik tersebut akan berdampak pada kinerja karyawan yang tidak optimal.

Mohyi (2013:154) turut mengemukakan pendapatnya bahwa,

“Apabila konflik terlalu rendah, kinerja karyawan cenderung akan rendah karena karyawan merasa tidak ada daya bersaing, bila konflik mengalami kenaikan di mana manajer mampu mengelola pada hal yang positif, maka kinerja karyawan juga akan mengalami kenaikan”

 

Stress kerja juga dapat dialami oleh seseorang apabila tidak ditangani dengan baik dan berdampak pada penurunan kinerja karyawan.

Menurut Hasibuan (2008:204),

“Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seseorang”.

 

Mohyi (2013:160) berpendapat bahwa,

“Stres kerja dalam tingkat sedang dapat meningkatkan kinerja karyawan, tetapi stres kerja tingkat tinggi dan rendah dapat menurunkan kinerja karyawan tersebut”.

 

Konflik dan Stress Kerja 02 Finansialku

[Baca Juga: Mau Karyawan Anda Sejahtera? Ini Dia Tips Evaluasi Kinerja yang Benar]

 

Di sini dapat dihubungkan korelasi antara konflik dan stress kerja yang banyak dialami oleh karyawan dalam perusahaan/organisasi dengan kinerja karyawan yang bersangkutan.

Dengan demikian, agar tidak ada suatu hambatan dalam mencapai tujuan perusahaan, pimpinan harus memberikan motivasi yang bersifat positif sehingga dapat memberikan semangat kerja karyawan.

Dengan adanya motivasi kerja yang tinggi akan menciptakan suatu keinginan untuk bekerja dan memberikan sesuatu yang terbaik untuk pekerjaan dengan tanggung jawab yang sudah diberikan.

 

Cara Mengelola Konflik dan Stress Kerja

Bagaimana? Apakah Anda mengalami konflik atau stress kerja?

Jika iya, jangan khawatir. Finansialku sudah menyiapkan cara mengelola konflik dan stress kerja sebagai berikut:

 

#1 Cara Mengelola Konflik Kerja

Menurut Gaol, cara mengelola konflik kerja terbagi menjadi 3, yakni sebagai berikut:

  • Metode Stimulasi Konflik

Metode stimulasi konflik digunakan untuk menimbulkan rangsangan karyawan karena karyawan pasif yang disebabkan oleh situasi di mana konflik terlalu rendah.

Rintangan semacam ini harus diatasi oleh manajer untuk merangsang konflik yang produktif.

Metode stimulasi konflik meliputi pemasukan atau  penempatan orang luar ke dalam kelompok, penyusunan kembali organisasi, penawaran bonus, pembayaran intensif dan penghargaan untuk mendorong persiapan, pemilihan manajer-manajer yang tepat, dan perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.

 

  • Metode Pengurangan Konflik

Metode pengurangan konflik mengurangi antagonisme yang timbul karena konflik.

Jadi, metode-metode tersebut manajer konflik dengan jalan “mendinginkan situasi yang panas”. Tetapi, mereka sama sekali tidak mempersoalkan kausa yang menyebabkan timbulnya konflik orisinal tersebut.

Metode ini meliputi penggantian tujuan yang menimbulkan konflik sehingga lebih bisa diterima oleh kedua pihak dan mempersatukan kedua kelompok untuk menghadapi masalah yang sama.

10 Penyebab Konflik di Tempat Kerja yang Harus Anda Ketahui 01 - Finansialku

[Baca Juga: Tahukah Anda Apa itu Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia? Yuk Cari Tahu Sekarang!]

 

  • Metode Penyelesaian Konflik

Metode ini dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut ini:

  1. Dominasi atau penekanan,
  2. Kompromi, dan
  3. Pemecahan masalah integratif.

 

#2 Cara Mengelola Stress Kerja

Sedangkan stress kerja pun dapat diatasi dan umumnya ditawarkan atas dasar yang luas pada perusahaan.

Program tersebut disebut manajemen stress, di mana dua program yang umum digunakan di dalamnya adalah program klinis dan program keorganisasian. Adapun pengertian dari kedua program tersebut adalah sebagai berikut:

  • Program Klinis

Program yang penanggulangannya didasarkan atas pendekatan medis tradisional. Beberapa unsur utamanya antara lain adalah diagnosis, pengobatan, penyaringan, dan pencegahan.

Sebagai Pemimpin Perusahaan, Anda Harus Tahu Caranya Menyelesaikan Konflik Internal 01 - Finansialku

[Baca Juga: Para HRD Ketahui 5 Hal yang Harus Dibahas Pada Pelatihan Persiapan Pensiun Karyawan]

 

  • Program Keorganisasian

Program ini merupakan perluasan program klinis, di mana biasanya dilakukan karena adanya masalah yang ditemukan dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

 

Kesimpulan: Konflik dan Stress Kerja Berpengaruh Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan

Merangkum artikel ini, diperoleh pemahaman bahwa konflik dan stress kerja merupakan persoalan kerja yang tidak dapat dihindari. Selain itu, ternyata konflik dan stress kerja berpengaruh pada motivasi dan kinerja karyawan.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah proses penanganan dan pengelolaan konflik dan stress kerja. Penanganan tersebut disebut Manajemen Konflik dan Stress Kerja.

Manajemen ini perlu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan mengingat konflik dan stress kerja selalu muncul dan berubah-ubah setiap saat.

Dengan demikian, kami sangat menyarankan Anda untuk menyadari apabila merasa adanya konflik dan stress kerja pada diri atau perusahaan tempat Anda bekerja, segera minta perusahaan untuk turut membantu mengatasinya sebelum berlarut-larut.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai konflik dan stress kerja lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Jimmy L. Gaol. 2014. A to Z Human Capital (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Gramedia Widiasarna Indonesia
  • Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12. Jakarta: Salemba Empat.
  • Triatna, Cepi. (2015:172,199). Perilaku Organisasi dalam Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  • Veithzal, Rivai. (2014 :406-726). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.
  • Umar, Husien. (2010:112-113). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: Rajawali
  • Rivai, Veithzal dan Deddy M. 2013. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Cetakan Kesepuluh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  • Ivancevich, Robbert, dan Michael. 2007. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.
  • Hasibuan, Malayu S. P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  • Mohyi, Ach. 2013. Teori dan Perilaku Organisasi. Malang: UMM Press.

 

Sumber Gambar:

  • Konflik dan Stress Kerja 1 – https://goo.gl/LgY711
  • Konflik dan Stress Kerja 2 – https://goo.gl/KWr95V
  • Konflik dan Stress Kerja 3 – https://goo.gl/XV4jvS